DEKLARASI | Batu Bara – Aktivis Kabupaten Batu Bara, Muhammad Affan Muhaimin, resmi melaporkan dugaan tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa Mekar Laras, Ridwan Siagian, ke Kejaksaan Negeri Batu Bara.
Laporan tersebut mencakup dugaan praktik mark-up pada sejumlah item kegiatan yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2022, 2023, dan 2024.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Affan menyebutkan bahwa laporan ini berdasarkan hasil investigasi lapangan yang menunjukkan adanya indikasi mark-up anggaran pada hampir setiap kegiatan di desa tersebut. Ia menegaskan bahwa dugaan ini perlu disikapi serius oleh Aparat Penegak Hukum (APH).
“Berdasarkan data yang kami himpun, Anggaran Dana Desa Mekar Laras Tahun 2022 mencapai Rp756.371.000, Tahun 2023 sebesar Rp1.018.160.000, dan Tahun 2024 mencapai Rp1.026.640.000. Jumlah ini harus diketahui publik karena menyangkut hak masyarakat,” ujar Affan pada Rabu (14/05/2025).
Ia menambahkan, seluruh data dan bukti terkait dugaan penyimpangan anggaran tersebut telah dihimpun dan dikemas dalam satu berkas lengkap untuk memudahkan proses hukum oleh Kejaksaan Negeri Batu Bara.
“Dalam laporan kami, kami meminta agar kejaksaan memeriksa secara rinci setiap item kegiatan. Mulai dari tempat pembelanjaan barang, pemilik panglong, pengadaan alat tulis kantor, penggunaan alat berat, hingga para pekerja bangunan fisik. Semua harus diperiksa agar dugaan korupsi ini bisa diungkap secara terang benderang,” tegasnya.
Affan juga menyatakan keyakinannya bahwa Kejaksaan Negeri Batu Bara akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan serius demi keadilan dan transparansi anggaran di Desa Mekar Laras.
“Saya yakin dan percaya, Kejaksaan Negeri Batu Bara akan mengusut tuntas dugaan korupsi ini. Harapan saya, masyarakat Desa Mekar Laras Kecamatan Nibung Hangus bisa mengetahui secara jelas bagaimana anggaran desa mereka dikelola,” tutup Affan.
Komentar