DEKLARASI | Batu Bara – PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) terus menunjukkan langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian bahan baku industri aluminium nasional. Inalum secara resmi menerima pengiriman perdana alumina dari PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) sebanyak 21.467 metrik ton (MT).
Komisaris Utama PT Inalum, Musa Bangun, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk sinergi yang kuat antara Inalum dan PT Aneka Tambang (Antam), bagian dari Grup MIND ID. Sinergi ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku alumina, memperkuat devisa negara, serta menurunkan biaya produksi aluminium.
“Ini merupakan bentuk sinergi Inalum dan Antam yang sangat strategis. Dengan memanfaatkan alumina dalam negeri, kita bisa kurangi impor, jaga devisa, dan efisiensi biaya produksi,” ujar Musa.
Sementara itu, Direktur Utama PT Inalum (Persero), Ilhamsyah Mahendra, menjelaskan bahwa proyek ini adalah contoh nyata integrasi hulu ke hilir yang berdampak besar bagi industri nasional.
“Alumina diproduksi oleh BAI, kapal dan jasanya disediakan oleh PT Sinergi Mitra Lestari, dan hasilnya dinikmati Inalum. Ini integrasi yang sangat baik. Proyek ini luar biasa, penuh ilmu, pengalaman, dan dampaknya langsung terasa, tidak hanya bagi Inalum dan BAI, tapi juga seluruh Grup MIND ID,” jelas Ilhamsyah.
Diketahui, kebutuhan alumina PT Inalum mencapai sekitar 550.000 MT per tahun.
Kerja sama dengan BAI ini diharapkan menjadi awal dari pemenuhan kebutuhan tersebut melalui produksi dalam negeri.
Komentar